Mengapa Mitos?
Periode yang Beragam di Setiap Wilayah:
Penjajahan oleh Belanda tidak berlangsung serentak di seluruh wilayah Indonesia. Daerah seperti Maluku mulai dijajah pada awal abad ke-17, sementara Aceh baru jatuh di bawah kendali Belanda pada awal abad ke-20. Beberapa wilayah di Nusantara, seperti Bali dan Sumatra Barat, bahkan mengalami perlawanan yang cukup lama sebelum akhirnya ditundukkan oleh Belanda.
Pendudukan Tidak Sepenuhnya Menyeluruh:
Belanda baru benar-benar menguasai sebagian besar wilayah Indonesia setelah Perang Jawa (1825-1830) dan Perang Padri (1803-1837), sehingga kontrol yang mereka miliki di banyak wilayah baru solid pada paruh kedua abad ke-19.
VOC dan Hindia Belanda:
Awalnya, kekuasaan Belanda di Indonesia dilakukan oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) dari tahun 1602 hingga bangkrutnya VOC pada tahun 1799. Setelah itu, wilayah VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda dan menjadi bagian dari Hindia Belanda. Namun, pengaruh dan kontrol VOC juga tidak sepenuhnya menjangkau seluruh Nusantara.
Pendudukan Jepang:
Pada masa Perang Dunia II, Belanda kehilangan kontrol atas Indonesia selama pendudukan Jepang (1942-1945). Ini menunjukkan bahwa klaim penjajahan Belanda selama 350 tahun secara terus-menerus tidak akurat.
Fakta Sejarah
Jika kita menghitung sejak berdirinya VOC pada tahun 1602 hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, rentang waktunya memang sekitar 343 tahun. Namun, selama periode tersebut, Belanda tidak selalu memiliki kontrol penuh dan menyeluruh atas seluruh wilayah Indonesia.
Penjajahan yang efektif, di mana Belanda memiliki kendali penuh atas sebagian besar wilayah Indonesia, lebih realistis jika dihitung sekitar 150-200 tahun, terutama setelah Belanda mengatasi perlawanan besar dari kerajaan-kerajaan lokal.
Kesimpulan
Pernyataan bahwa Indonesia dijajah selama 350 tahun oleh Belanda adalah mitos yang perlu diluruskan. Penjajahan Belanda di Indonesia berlangsung dalam periode yang berbeda-beda di berbagai wilayah, dan kekuasaan yang efektif baru terjadi jauh lebih belakangan. Namun, meski angka 350 tahun tidak akurat, periode penjajahan yang panjang ini tetap memberikan dampak mendalam terhadap sejarah, budaya, dan perkembangan bangsa Indonesia.(Penilis
Yan Daya Permana)